Jumat, 29 November 2013

singoulung jasiman

Singo Ulung dan Jasiman lalu bersepakat membangun desa sebaik mungkin. Ulung sendiri diangkat sebagai Demang yang ber- kuasa tunggal di Desa Blimbing. Pengalaman dan kesaktian keduanya digunakan untuk berbagi kebaikan demi kemaslahatan Desa Blimbing. Air yang semula sulit, berkat sebilah tongkat berhasil memancarkan air, yang lalu dapat dibuat bendungan besar di daerah itu. Dengan adanya bendungan itu, dalam waktu relatif singkat Desa Blimbing menjadi subur makmur. Jasiman yang memfokuskan kerjanya sebagai ulu-ulu banyu, sudah menampakkan hasilnya. Ia berusaha mengatur air sawah secara maksimal sesuai dengan ilmu pengairan yang ia miliki.
Kesuburan dan kemakmuran membuat masyarakat Blimbing sangat percaya kepada kedua tokoh tersebut. Jasiman sebagai orang kepercayaan Singo Ulung, melaporkan suasana dan hasil yang ditanganinya secara teratur kepada Singo Ulung di tempat per- istirahatannya di sanggar. Jasiman selain ahli dalam pertanian, juga sebagai guru yang mengajari murid ilmu kanuragan.
Tidak heran semua murid Jasiman selain ahli dalam ilmu pertanian, juga ahli dalam ilmu kanuragan. Ketika mereka berada di tengah sawah, banyak murid Jasiman mengisi waktu luangnya dengan melatih ke- terampilan kanuragan dengan kegiatan yang disebut “ojung”. Keterampilan ojung adalah ilmu keterampilan yang mengasah ke- saktian berupa saling mencambuk dengan sebuah rotan yang telah diisi dengan magis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar