Beberapa saat kemudian keduanya beristirahat di bawah sebuah pohon. Singo Ulung bertanya kepada Jasiman, “Pohon apa ini?” Jasiman menjawab, “Ini adalah pohon Belimbing.” Sejak saat itu daerah hutan belantara diberi nama Belimbing. Kini bekas pohon yang bernilai sejarah ini dibangun sebuah sanggar yang setiap tahun disakralkan dengan acara istigasah.
Jumat, 29 November 2013
kesaktian singo ulung jasiman
Melihat kedatangan Singo Ulung, Jasiman terpanggil untuk menjajal
kesaktian Singo Ulung. Dengan bersenjata tongkat andalan- nya, Jasiman
siap bertarung dengan Singo Ulung yang bersenjata keris. Tanpa
basa-basi, keduanya terlibat dalam pertarungan. Kedua pendekar itu
berusaha keras saling menjatuhkan lawan secepat mungkin. Tetapi karena
keduanya sama-sama sakti, setelah pertarungan berjam-jam, belum tampak
ada yang kalah. Tampaknya pertarungan berjalan seimbang. Keduanya lalu
berhenti. Setelah itu, saling menatap dan tersenyum. Mereka lalu sepakat
untuk bersahabat. Singo Ulung pun diterima berdiam di wilayah hutan.
Beberapa saat kemudian keduanya beristirahat di bawah sebuah pohon. Singo Ulung bertanya kepada Jasiman, “Pohon apa ini?” Jasiman menjawab, “Ini adalah pohon Belimbing.” Sejak saat itu daerah hutan belantara diberi nama Belimbing. Kini bekas pohon yang bernilai sejarah ini dibangun sebuah sanggar yang setiap tahun disakralkan dengan acara istigasah.
Beberapa saat kemudian keduanya beristirahat di bawah sebuah pohon. Singo Ulung bertanya kepada Jasiman, “Pohon apa ini?” Jasiman menjawab, “Ini adalah pohon Belimbing.” Sejak saat itu daerah hutan belantara diberi nama Belimbing. Kini bekas pohon yang bernilai sejarah ini dibangun sebuah sanggar yang setiap tahun disakralkan dengan acara istigasah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar