Setiap daerah mempunyai kebanggaan
tentang leluhurnya, sebab leluhur biasanya dapat memberi manfaat
terhadap pembentukan identitas dan kepuasan batin. Bagi generasi
penerus, warisan leluhur ini akan diabadikan dan dilestarikan dalam
berbagai bentuk ungkapan, di antaranya dalam wujud tari-tarian. Di desa
Blimbing, Kecamatan Klabang, terdapat tari-tarian yang berdasarkan
legenda, yaitu Tradisi Singo Ulung. Singo Ulung adalah sebuah gelar
terhadap seseorang yang bernama asli Juk Seng.
Singo Ulung adalah seorang bangsawan dari Blambangan Banyuwangi yang
suka mengembara. Suatu saat dalam pengembara- annya ke arah barat,
secara tidak sengaja memasuki hutan yang dipenuhi tumbuhan belimbing.
Kedatangan Singo Ulung ke hutan belantara menarik perhatian seorang
tokoh yang hidup di wilayah hutan tersebut, yakni Jasiman. Sudah
merupakan kebiasaan dalam masyarakat tradisional, seseorang yang
dipandang tokoh mesti diuji dengan berbagai tantangan dan adu kesaktian.
Hal ini dimaksudkan apakah tokoh tersebut mampu menjaga dirinya
dengan baik. Kalau sang tokoh sendiri tidak mampu menjaga dan membela
dirinya sendiri, tentu juga tidak akan mampu menjaga dan membela
rakyatnya. Apalagi dalam masyarakat tradisional, seseorang pemimpin akan
berwibawa dan memiliki kharisma apabila memiliki berbagai kelebihan
lahir dan batin.
Jumat, 29 November 2013
kesaktian singo ulung jasiman
Melihat kedatangan Singo Ulung, Jasiman terpanggil untuk menjajal
kesaktian Singo Ulung. Dengan bersenjata tongkat andalan- nya, Jasiman
siap bertarung dengan Singo Ulung yang bersenjata keris. Tanpa
basa-basi, keduanya terlibat dalam pertarungan. Kedua pendekar itu
berusaha keras saling menjatuhkan lawan secepat mungkin. Tetapi karena
keduanya sama-sama sakti, setelah pertarungan berjam-jam, belum tampak
ada yang kalah. Tampaknya pertarungan berjalan seimbang. Keduanya lalu
berhenti. Setelah itu, saling menatap dan tersenyum. Mereka lalu sepakat
untuk bersahabat. Singo Ulung pun diterima berdiam di wilayah hutan.
Beberapa saat kemudian keduanya beristirahat di bawah sebuah pohon. Singo Ulung bertanya kepada Jasiman, “Pohon apa ini?” Jasiman menjawab, “Ini adalah pohon Belimbing.” Sejak saat itu daerah hutan belantara diberi nama Belimbing. Kini bekas pohon yang bernilai sejarah ini dibangun sebuah sanggar yang setiap tahun disakralkan dengan acara istigasah.
Beberapa saat kemudian keduanya beristirahat di bawah sebuah pohon. Singo Ulung bertanya kepada Jasiman, “Pohon apa ini?” Jasiman menjawab, “Ini adalah pohon Belimbing.” Sejak saat itu daerah hutan belantara diberi nama Belimbing. Kini bekas pohon yang bernilai sejarah ini dibangun sebuah sanggar yang setiap tahun disakralkan dengan acara istigasah.
singo ulung jasiman adalah warisan warga blimbing
Bagi masyarakat Blimbing, memelihara warisan leluhur mengenang Singo
Ulung direfleksikan dengan bentuk tarian Tradisi Singo Ulung. Tradisi
ini dilakukan bersama upacara adat setiap tanggal 15 Sya’ban, yaitu kala
purnama di langit, menjelang bulan Ramadan. Masyarakat Blimbing sendiri
sangat antusias dalam menyambut tradisi tahunan itu. Mereka menganggap
sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyangnya yang dibanggakan
itu.
Tak heran jika masyarakat dengan suka cita dan rela mengorbankan apa saja yang diminta, mulai dari berbagai jenis bumbu masakan sampai kepada uang. Masakan yang biasa disediakan adalah ayam bakar, tape bakar, tape ketan putih, daging, dan sebagian dari tubuh hewan berupa teli- nga, bibir, dan lidah. Selain itu juga segelas kopi, nasi kuning dan kemenyan. Semuanya itu diletakkan dalam wadah yang disebut dengan “ancak”.
Dalam refleksi tarian Singo Ulung, biasanya dilakukan dua orang, satu di depan untuk menggerakkan kepala Singo Ulung dan satu lagi di belakang sebagai kaki. Dengan iringan gamelan khas Blimbing, penampilan Singo Ulung sangat apresiatif dan atraktif.
Pementasannya dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu pementasan Singo Ulung dalam upacara bersih desa dan pementasan Singo Ulung sebagai tontonan untuk umum. Pementasan Singo Ulung untuk bersih desa dilakukan dengan persyaratan pementasan harus dilakukan di tempat berlangsungnya upacara. Selain itu juga, waktunya harus tepat pada tanggal 15 Syaban. Demikian juga sesa- jennya harus lengkap, berupa nasi tumpeng, nasi rasul, biddenggulu, lembur/degan, dudul, tetel jenang panca warna, dan ikan 9 macam. Untuk pementasan tontonan umum tidak perlu persyaratan khusus, seperti tempat, waktu dan macam makanan yang disajikan [::]
Tak heran jika masyarakat dengan suka cita dan rela mengorbankan apa saja yang diminta, mulai dari berbagai jenis bumbu masakan sampai kepada uang. Masakan yang biasa disediakan adalah ayam bakar, tape bakar, tape ketan putih, daging, dan sebagian dari tubuh hewan berupa teli- nga, bibir, dan lidah. Selain itu juga segelas kopi, nasi kuning dan kemenyan. Semuanya itu diletakkan dalam wadah yang disebut dengan “ancak”.
Dalam refleksi tarian Singo Ulung, biasanya dilakukan dua orang, satu di depan untuk menggerakkan kepala Singo Ulung dan satu lagi di belakang sebagai kaki. Dengan iringan gamelan khas Blimbing, penampilan Singo Ulung sangat apresiatif dan atraktif.
Pementasannya dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu pementasan Singo Ulung dalam upacara bersih desa dan pementasan Singo Ulung sebagai tontonan untuk umum. Pementasan Singo Ulung untuk bersih desa dilakukan dengan persyaratan pementasan harus dilakukan di tempat berlangsungnya upacara. Selain itu juga, waktunya harus tepat pada tanggal 15 Syaban. Demikian juga sesa- jennya harus lengkap, berupa nasi tumpeng, nasi rasul, biddenggulu, lembur/degan, dudul, tetel jenang panca warna, dan ikan 9 macam. Untuk pementasan tontonan umum tidak perlu persyaratan khusus, seperti tempat, waktu dan macam makanan yang disajikan [::]
singoulung jasiman
Singo Ulung dan Jasiman lalu bersepakat membangun desa sebaik
mungkin. Ulung sendiri diangkat sebagai Demang yang ber- kuasa tunggal
di Desa Blimbing. Pengalaman dan kesaktian keduanya digunakan untuk
berbagi kebaikan demi kemaslahatan Desa Blimbing. Air yang semula sulit,
berkat sebilah tongkat berhasil memancarkan air, yang lalu dapat dibuat
bendungan besar di daerah itu. Dengan adanya bendungan itu, dalam waktu
relatif singkat Desa Blimbing menjadi subur makmur. Jasiman yang
memfokuskan kerjanya sebagai ulu-ulu banyu, sudah menampakkan hasilnya.
Ia berusaha mengatur air sawah secara maksimal sesuai dengan ilmu
pengairan yang ia miliki.
Kesuburan dan kemakmuran membuat masyarakat Blimbing sangat percaya kepada kedua tokoh tersebut. Jasiman sebagai orang kepercayaan Singo Ulung, melaporkan suasana dan hasil yang ditanganinya secara teratur kepada Singo Ulung di tempat per- istirahatannya di sanggar. Jasiman selain ahli dalam pertanian, juga sebagai guru yang mengajari murid ilmu kanuragan.
Tidak heran semua murid Jasiman selain ahli dalam ilmu pertanian, juga ahli dalam ilmu kanuragan. Ketika mereka berada di tengah sawah, banyak murid Jasiman mengisi waktu luangnya dengan melatih ke- terampilan kanuragan dengan kegiatan yang disebut “ojung”. Keterampilan ojung adalah ilmu keterampilan yang mengasah ke- saktian berupa saling mencambuk dengan sebuah rotan yang telah diisi dengan magis.
Kesuburan dan kemakmuran membuat masyarakat Blimbing sangat percaya kepada kedua tokoh tersebut. Jasiman sebagai orang kepercayaan Singo Ulung, melaporkan suasana dan hasil yang ditanganinya secara teratur kepada Singo Ulung di tempat per- istirahatannya di sanggar. Jasiman selain ahli dalam pertanian, juga sebagai guru yang mengajari murid ilmu kanuragan.
Tidak heran semua murid Jasiman selain ahli dalam ilmu pertanian, juga ahli dalam ilmu kanuragan. Ketika mereka berada di tengah sawah, banyak murid Jasiman mengisi waktu luangnya dengan melatih ke- terampilan kanuragan dengan kegiatan yang disebut “ojung”. Keterampilan ojung adalah ilmu keterampilan yang mengasah ke- saktian berupa saling mencambuk dengan sebuah rotan yang telah diisi dengan magis.
perpaduan tari singo ulung
Liputan6.com, Bondowoso: Kesenian rakyat di Tanah
Air biasanya tak hanya tampil sebagai pengungkapan rasa keindahan atau
sekadar bentuk hiburan belaka. Lebih dari itu, kesenian tersebut hidup
di tengah komunitas pendukungnya sebagai bagian atau pelengkap dalam
sistem kehidupan sehari hari. Kesenian Singo Ulung dari Bondowoso, Jawa
Timur, misalnya. Kesenian ini hidup sebagai bagian dari rasa syukur
masyarakat setempat atas karunia yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha
Esa.Nama Singo Ulung diambil dari tradisi bersih desa dari Desa
Blimbing, Kecamatan Kelabang, Bondowoso. Kesenian Singo Ulung adalah
perpaduan dari seni tari topeng dan ojung yang biasanya sebagai
tradisi untuk meminta datangnya turun hujan. Koloborasi kesenian
tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan.
Munculnya tokoh kharismatik yang memiliki kesaktian ditampilkan penari topeng yang diiringi tokoh adat, permaisuri, dan pasukan berupa tiga ekor singa. Tokoh tersebut perwujudan seorang demang yang mengaktualisasikan wangsit yang diterimanya agar desa tetap mempertahankan kesejahteraan rakyat desa. Di saat inilah, tampil tarian ojung atrau dua murid satu perguruan yang beradu fisik dengan saling pukul dengan rotan. Klimaks penampilan kesenian rakyat ini sendiri terjadi ketika tiga Singo Ulung unjuk kebolehannya dengan berbagai atraksi.
Penampilan Singo Ulung memang sepintas seperti barongsai. Tapi, hal tersebut dibantah Sugeng, pimpinan dan pengemas kesenian ini. Menurut Sugeng, Jauh sebelum masuknya kesenian Cina itu ke Indonesia atau sekitar 511 tahun lampau, kesenian Singo Ulung sudah ditampilkan di Tanah Air, khususnya di Bondowoso.(ORS/Agus Ainul Yaqin)
Munculnya tokoh kharismatik yang memiliki kesaktian ditampilkan penari topeng yang diiringi tokoh adat, permaisuri, dan pasukan berupa tiga ekor singa. Tokoh tersebut perwujudan seorang demang yang mengaktualisasikan wangsit yang diterimanya agar desa tetap mempertahankan kesejahteraan rakyat desa. Di saat inilah, tampil tarian ojung atrau dua murid satu perguruan yang beradu fisik dengan saling pukul dengan rotan. Klimaks penampilan kesenian rakyat ini sendiri terjadi ketika tiga Singo Ulung unjuk kebolehannya dengan berbagai atraksi.
Penampilan Singo Ulung memang sepintas seperti barongsai. Tapi, hal tersebut dibantah Sugeng, pimpinan dan pengemas kesenian ini. Menurut Sugeng, Jauh sebelum masuknya kesenian Cina itu ke Indonesia atau sekitar 511 tahun lampau, kesenian Singo Ulung sudah ditampilkan di Tanah Air, khususnya di Bondowoso.(ORS/Agus Ainul Yaqin)
tata rias singo ulung
Tata
rias dan busana yang dipakai dalam pagelaran terdiri dari topeng singa dengan
desain warna merah tua dan doreng kuning,hidung berwarna merah tua,mata
berwarna biru sedikit putih,telinga berwarna merah tua dipoles dengan warna
kuning,putih,dan hitam,kumis berwarna putih,bibir berwarna merah muda,gigi
berwarna putih dan lidah berwarna merah muda.Sementara pada busana berwarna
putih dari leher samapai perut dan ekor dengan bagian kaki depan kanan dan kiri
berwarna putih,telapak kedua kaki berwarna putih,bulu kedua kai berwarna hitam.
Nahhh
guys,begitulah sedikit penjelasan tentang kesenian Singo Ulung.Ada yang
penasaran pengen lihat atau mungkin penasaran pengen ikut terlibat dalam
pementasan.Yuuukkkk,mariiii.
perbedaan tari singo ulung
Terdapat
perbedaan dari pementasan singo Ulung dalam hal untuk bersih desa dengan untuk
acara Festival.Perbedaan itu adalah :
a)Dalam hal bersih desa,pemain Singo Ulung dilakukan oleh
keturunan langsung mbah Singo sedangkan dalam acara festival,pemain Singo Ulung
dilakukan oleh para pemuda.
b)Dalam hal bersih desa,para pemain tidak membutuhkan
kekuatan badan sedangkan untuk festival membutuhkan kekuatan badan
c)Dalam bersih desa,kesenian yang digunakkan hanya
kendhang,jedhor,demung,gong,saron dansronen sedangkan pada acara festival,alat
musik yang digunakkan adalah kempul,kendhang,kecrek,gong,suwuk,kenong,telok,bonang
babok,bonang penerus,demung,dan saron.
kesenian singo ulung
Ada yang tahu kesenian singo ulung ? Jujur saja,saya juga
baru tahu tentang kesenian ini saat membuat artikel ini.Kesenian Singo Ulung
adalah kesenian yang berasal dan berkembang di wilayah Kabupaten
Bondowosio,Jawa Timur atau lebih tepatnya di Desa Blimbing,Klabang.Kesenian
Singo Ulung mungkin juga bisa disebut sebagai Barong Sainya Indonesia.Kesenian
ini juga tergolong pada kesenian berbasik reog
Pada
awalnya kesenian ini hanya digunakkan dalam upacara bersih desa,namun pada
perkembangan selanjutnya,tidak hanya sebagai upacara bersh desa melainkan
sebagai hiburan dan dipentaskan dalam acara festival kebudayaan.Karena
berkembangnya fungsi ini,kesenian ini juga bisa disebut sebagai Ronteg Singo
Ulung.Pada tahun 2003,Ronteg Singo Ulung berhasil mendapatkan HAKI dari
pemerintah Indonesia.
Asal
usul dari kesenian Singo Ulung ini pun disebut-sebut sudah ada sejak 450 tahun
lalu dengan pelopornya adalah mbah Singo(Leluhur atau nenek moyang dari warga
Blimbing).Konon disebutkan bahwa nama asli Mbah Singo adalah Juk Seng,Karen
kemampuannya,beliau dapat berubah menjadi seekor singa.Beliau sendiri
sebenarnya adalah bangsawan dari Blambangan,Madura yang suka berkelana.
sinopsi pertunjukan singo ulung
Timbulnya seni pertunjukkan ini berangkat dari cerita rakyat yang
berada di salah satu desa di Kabupaten Bondowoso. Hal tersebut
menggambarkan seorang tokoh masyarakat yang sakti mandraguna bernama
“Juk Seng”, beliau sebagai sosok pimpinan yang bijak dan berwibawa, maka
mendapat kepercayaan dari rakyatnya untuk memegang pucuk pimpinan dan
kekuasaan sebagai demang di bantu oleh kerabatnya bernama “Jasiman”
beserta murid-murid dari perguruan Jasiman itu sendiri.
Dengan demikian masyarakat mengenang jasa “Juk Seng” yang sakti mandraguna dan memiliki ilmu supra natural serta ilmu magis yang luar biasa sehingga mampu bersahabat dengan hewan termasuk binatang singa yang bila diajak bertempur selalu mendapat kemenangan. Maka berawal dari cerita rakyat tersebut lahirlah seni pertunjukkan “RONTEG SINGO ULUNG”
Seni Pertunjukkan “RONTEG SINGO ULUNG” diciptakan oleh Bapak Sugeng dengan teamnya yang berasal dari Padepokan Seni Gema Buana yang berlokasi di Prajekan, Kabupaten Bondowoso. Padepokan Seni Gema Buana telah berkali kali membawakan seni pertunjukkan tersebut,dan menjuarai berbagai Festival Seni Pertunjukkan baik ditingkat Lokal, Regional bahkan Nasional. Beberapa Festival tersebut yaitu :
1. Tahun 2001 di Provinsi Jawa Timur Ikut serta dalam Festival Seni dan berhasil meraih juara 1
2. Tahun 2002 mewakili Jawa Timur dalam Festival Seni Pertunjukkan di Banjarmasin meraih Juara 1
3. Tahun 2003 berkesempatan mengikuti Festival Seni di Instora Senayan,Jakarta dan meraih Juara 1
4. Tahun 2003 pada penampilan di Nusa Dua Bali, untuk kesekian kalinya berhasil membawa nama Bondowoso untuk meraih Juara 1
5. Tahun 2004 pada Kegiatan Kemilau Nusantara yang diadakan di Bandung, dapat meraih Juara 1
setelah itu, Seni Pertunjukkan Asli Kabupaten Bondowoso berulang kali mendapatkan undangan sebagai Tamu Kehormatan dalam berbagai kegiatan baik di tingkat Lokal, Regional dan Nasional.
The art performance start from the folklore that was in one village in the regency. It portrays a powerful public figure named “JUK Seng”, he as a wise and authoritative figure,people trust him to be the village leader. he was helped by a relative named “Jasiman” along with students Jasiman.
Thus community commemorate “JUK Seng” that have amazing magic supra-natural science, also be able to make friends with animals, including lion, They always get the victory in every battle. So begins from that folklore, performing arts of ”Singo RONTEG accomplished”
Dengan demikian masyarakat mengenang jasa “Juk Seng” yang sakti mandraguna dan memiliki ilmu supra natural serta ilmu magis yang luar biasa sehingga mampu bersahabat dengan hewan termasuk binatang singa yang bila diajak bertempur selalu mendapat kemenangan. Maka berawal dari cerita rakyat tersebut lahirlah seni pertunjukkan “RONTEG SINGO ULUNG”
Seni Pertunjukkan “RONTEG SINGO ULUNG” diciptakan oleh Bapak Sugeng dengan teamnya yang berasal dari Padepokan Seni Gema Buana yang berlokasi di Prajekan, Kabupaten Bondowoso. Padepokan Seni Gema Buana telah berkali kali membawakan seni pertunjukkan tersebut,dan menjuarai berbagai Festival Seni Pertunjukkan baik ditingkat Lokal, Regional bahkan Nasional. Beberapa Festival tersebut yaitu :
1. Tahun 2001 di Provinsi Jawa Timur Ikut serta dalam Festival Seni dan berhasil meraih juara 1
2. Tahun 2002 mewakili Jawa Timur dalam Festival Seni Pertunjukkan di Banjarmasin meraih Juara 1
3. Tahun 2003 berkesempatan mengikuti Festival Seni di Instora Senayan,Jakarta dan meraih Juara 1
4. Tahun 2003 pada penampilan di Nusa Dua Bali, untuk kesekian kalinya berhasil membawa nama Bondowoso untuk meraih Juara 1
5. Tahun 2004 pada Kegiatan Kemilau Nusantara yang diadakan di Bandung, dapat meraih Juara 1
setelah itu, Seni Pertunjukkan Asli Kabupaten Bondowoso berulang kali mendapatkan undangan sebagai Tamu Kehormatan dalam berbagai kegiatan baik di tingkat Lokal, Regional dan Nasional.
The art performance start from the folklore that was in one village in the regency. It portrays a powerful public figure named “JUK Seng”, he as a wise and authoritative figure,people trust him to be the village leader. he was helped by a relative named “Jasiman” along with students Jasiman.
Thus community commemorate “JUK Seng” that have amazing magic supra-natural science, also be able to make friends with animals, including lion, They always get the victory in every battle. So begins from that folklore, performing arts of ”Singo RONTEG accomplished”
saat singo ulung beratraksi
saat itu ada 20 ekor Singo Ulung yang beratraksi yang setiap
singa dimainkan oleh 2 orang personel
dari berbagai kelompok kesenian Singo Wulung yang ada di Bondowoso.
Dalam atraksinya, Singo Wulung itu tampak melakukan gerakan menari
dengan berputar-putar, melompat-lompat, bergulung-gulung , bersusun atau
gerakan-gerakan dalam bentuk lainnya.

ciri khas warna singo ulung
Warna pada Singo Wulung itu pun terbatas pada warna putih
polos, hitam dan putih atau kuning dan
hitam saja. Sedangkan alat musiknya menggunakan gamelan sederhana berupa
kendang, terompet dan sebagainya dengan menggunakan syair lagu dalam bahasa
Madura.
permainan singo ulung
Para pemainnya hanya mengenakan celana training dan kaos
oblong saja. Sedangkan kostum yang berbentuk
seperti Singa-singaannya itu
hanya terbuat dari rangkaian tali rafia yang pada beberapa bagiannya
diurai-urai .
perlengkapan sederhana
Sepintas , kesenian ini bentuknya seperti kesenian
Barongsai. Hanya saja kostum yang dikenakan oleh pemainnya dan perlengkapannya
cukup sederhana.
kesenian singo ulung
Di acara itu pula ditampilkan kesenian tradisional Singo Ulung, yang merupakan kesenian khas
dari Kabupaten Bondowoso.
penampilan di HUT bondowoso
Sore itu alun-alun
kota Bondowoso tampak ramai sekali. Warga kota Tape ini berduyun-duyun datang
ke pusat kota ini untuk menyaksikan
rangkaian prosesi peringatan Hari Jadi Kota Bondowoso ke 163.

hoby wisata indonesia tari singo ulung bondowoso
Kesenian tari Singo Ulung adalah kesenian tradisional dari Bondowoso.
Kesenian ini awalnya di temukan oleh seseorang bernama Singo, dari
Blambangan dan memiliki istri dari desa Blimbing.
Singo dan istrinya adalah tokoh masyarakat yang turut membangun desa Blimbing. Atas tanda baktinya itu, masyarakat mengangkatnya sebagai Kepala Desa Blimbing. Dari situ pula awal terciptanya tari Singo Ulung ini berasal, karena tarian ini selalu dibawakan saat upacara Bersih Desa Blimbing.
Kesenian Singo Ulung adalah perpaduan dari seni tari topeng dan ojung yang biasanya sebagai tradisi untuk meminta datangnya turun hujan. Koloborasi kesenian tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan. Tari Singo ulung dimainkan oleh dua orang dan diiringi musik tradisional khusus, dengan menggunakan figur singo atau singa berwarna putih sebagai ikon utama kesenian ini.
Singo dan istrinya adalah tokoh masyarakat yang turut membangun desa Blimbing. Atas tanda baktinya itu, masyarakat mengangkatnya sebagai Kepala Desa Blimbing. Dari situ pula awal terciptanya tari Singo Ulung ini berasal, karena tarian ini selalu dibawakan saat upacara Bersih Desa Blimbing.
Kesenian Singo Ulung adalah perpaduan dari seni tari topeng dan ojung yang biasanya sebagai tradisi untuk meminta datangnya turun hujan. Koloborasi kesenian tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan. Tari Singo ulung dimainkan oleh dua orang dan diiringi musik tradisional khusus, dengan menggunakan figur singo atau singa berwarna putih sebagai ikon utama kesenian ini.
ciri khusus tari singo ulung
Tari Singo Ulung
merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Bondowoso. Tarian ini
menampilkan singa jadi-jadian dan beberapa penari serta pemain ojung
dengan iringan musik tradisional khusus. Menurut sejarah, kesenian Singo Ulung
ini asal mulanya ditemukan oleh Singo. Nama Singo ini berasal dari
daerah Blambangan dan mempunyai istri dari desa Blimbing (Bondowoso).
Singo dan istrinya turut membangun desa Blimbing, kemudian Singo
diangkat menjadi Kepala Desa Blimbing oleh masyarakat setempat. Kemudian
terciptalah tarian Singo Ulung, dan biasanya ditarikan ketika upacara Bersih Desa Blimbing.

Tari Singo Ulung ini merupakan perpaduan dari seni tari ojung dan tari topeng. Tarian ini merupakan tradisi ritual yang digelar oleh masyarakat desa Blimbing karena kemarau yang panjang dan oleh masyarakat dipakai sebagai tradisi untuk meminta hujan.
Tari Singo Ulung ini merupakan perpaduan dari seni tari ojung dan tari topeng. Tarian ini merupakan tradisi ritual yang digelar oleh masyarakat desa Blimbing karena kemarau yang panjang dan oleh masyarakat dipakai sebagai tradisi untuk meminta hujan.
Minggu, 24 November 2013
sejarah tari singo ulung
sejarah tari singo ulung dari bondowoso .....
ini sejarahnya ....
ini sejarahnya ....
Sejarah
Tari tradisional[2] ini
diciptakan oleh seorang pria bernama Singo dihormati. Singo adalah nama orang
yang datang dari Blambangan. Dia berlari dari Blambangan untuk menyelamatkan
diri dan tinggal di Desa Blimbing Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso.
Singo Ulung dan istrinya Nyi Moena dengan Ki Jasiman, telah membantu dan
bekerja sama satu sama lain untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera
masyarakat di desa Blimbing. Dia peduli tentang sawah dan masyarakat lainnya
yang dibutuhkan. Banyak orang bangga tentang dia. Itu sebabnya, Akhirnya dia
memilih untuk menjadi kepala desa pertama dari desa Blimbing.asal usul tari singo ulung
asal usul terjadinya tari singo ulung .....
nah ine liyat ....
Asal Usul
Suatu hari, ia memiliki ide untuk menciptakan tari tradisional umum disebut Singo Ulung yang dimainkan oleh dua orang. Tarian ini telah diiringi dengan musik khusus yang dapat membuat penonton merasa heran. Seni bersama-sama dengan seni Pojian, seni Ojung selalu menunjukkan pada upacara adat yaitu "Bersih Desa Blimbing" yang selalu diadakan setiap tahun (bulan Sya'ban / Ruwah). Di sisi lain, ini pertunjukan seni bisa dinikmati pada saat tahunan "Hari Jadi Bondowoso"[3] tepatnya pada 16 Agustus.
Tari Singo Ulung ini merupakan perpaduan dari seni tari ojung dan tari topeng. Tarian ini merupakan tradisi ritual yang digelar oleh masyarakat desa Blimbing karena kemarau yang panjang dan oleh masyarakat dipakai sebagai tradisi untuk meminta hujan.
Penampilan Singo Ulung memang sepintas seperti barongsai. Tapi, hal tersebut dibantah Sugeng, pimpinan dan pengemas kesenian ini. Menurut Sugeng, Jauh sebelum masuknya kesenian Cina itu ke Indonesia atau sekitar 511 tahun lampau, kesenian Singo Ulung sudah ditampilkan di Tanah Air, khususnya di Bondowoso.
Meski disini sudah terjadi perubahan yang signifikan dibanding dengan aslinya, namun kesan mendasarnya tetap dipertahankan.
Namanyapun masih diambil dari nama aslinya yaitu SIUNG yang merupakan singkatan dari Singo Ulung sendiri.
Dengan sentuhan garis-garis yang nyaman, sangat cocok dikenakan. Salain itu disain yang simpelpun memberi kesan tersendiri.
Untuk disain kali ini digambarkan seorang singo ulung bernama siung yang sedang mempromosikan makanan asal daerahnya yaitu Tape.
semoga nanti juga lahir si Siung dengan gaya yang berbeda. amin
Selain membawa sebuah kebudayaan dari daerah Bondowoso, jawa timur, pada kaos ini juga terdapat tulisan GREEN LIFE. hal ini dimaksudkan untuk sosialisasikan hidup yang hijau atau besahabat dengan lingkungan lebih dekat dan lebih dari sekedar mengatakan cinta pada alam.
Dimana tujuan utama dari hal tersebut menyebarluaskan info-info tentang go green.
oya, sebelumnya pada setiap pembelian, di dalamnya terdapat info dan tips tentang greenlife yang sangat dekat dengan kita, diharapkan hal tersebut bisa semakin tersebar.
nah ine liyat ....
Asal Usul
Suatu hari, ia memiliki ide untuk menciptakan tari tradisional umum disebut Singo Ulung yang dimainkan oleh dua orang. Tarian ini telah diiringi dengan musik khusus yang dapat membuat penonton merasa heran. Seni bersama-sama dengan seni Pojian, seni Ojung selalu menunjukkan pada upacara adat yaitu "Bersih Desa Blimbing" yang selalu diadakan setiap tahun (bulan Sya'ban / Ruwah). Di sisi lain, ini pertunjukan seni bisa dinikmati pada saat tahunan "Hari Jadi Bondowoso"[3] tepatnya pada 16 Agustus.
Disain kaos ini diinspirasi dari
sebuah kebudayaan dari daerah Bondowoso. Jawa Timur yaitu Singo Ulung.
Tarian ini menampilkan singa jadi-jadian dan beberapa penari serta pemain
ojung dengan iringan musik tradisional khusus. Menurut sejarah, kesenian Singo
Ulung ini asal mulanya ditemukan oleh Singo. Nama Singo ini berasal dari daerah
Blambangan dan mempunyai istri dari desa Blimbing (Bondowoso). Singo dan
istrinya turut membangun desa Blimbing, kemudian Singo diangkat menjadi Kepala
Desa Blimbing oleh masyarakat setempat. Kemudian terciptalah tarian Singo
Ulung, dan biasanya ditarikan ketika upacara Bersih Desa Blimbing.Tari Singo Ulung ini merupakan perpaduan dari seni tari ojung dan tari topeng. Tarian ini merupakan tradisi ritual yang digelar oleh masyarakat desa Blimbing karena kemarau yang panjang dan oleh masyarakat dipakai sebagai tradisi untuk meminta hujan.
Penampilan Singo Ulung memang sepintas seperti barongsai. Tapi, hal tersebut dibantah Sugeng, pimpinan dan pengemas kesenian ini. Menurut Sugeng, Jauh sebelum masuknya kesenian Cina itu ke Indonesia atau sekitar 511 tahun lampau, kesenian Singo Ulung sudah ditampilkan di Tanah Air, khususnya di Bondowoso.
Meski disini sudah terjadi perubahan yang signifikan dibanding dengan aslinya, namun kesan mendasarnya tetap dipertahankan.
Namanyapun masih diambil dari nama aslinya yaitu SIUNG yang merupakan singkatan dari Singo Ulung sendiri.
Dengan sentuhan garis-garis yang nyaman, sangat cocok dikenakan. Salain itu disain yang simpelpun memberi kesan tersendiri.
Untuk disain kali ini digambarkan seorang singo ulung bernama siung yang sedang mempromosikan makanan asal daerahnya yaitu Tape.
semoga nanti juga lahir si Siung dengan gaya yang berbeda. amin
Selain membawa sebuah kebudayaan dari daerah Bondowoso, jawa timur, pada kaos ini juga terdapat tulisan GREEN LIFE. hal ini dimaksudkan untuk sosialisasikan hidup yang hijau atau besahabat dengan lingkungan lebih dekat dan lebih dari sekedar mengatakan cinta pada alam.
Dimana tujuan utama dari hal tersebut menyebarluaskan info-info tentang go green.
oya, sebelumnya pada setiap pembelian, di dalamnya terdapat info dan tips tentang greenlife yang sangat dekat dengan kita, diharapkan hal tersebut bisa semakin tersebar.
Sabtu, 23 November 2013
penampilan tari singo ulung
tari singo ulung juga pernah tampil di hari jadi bondowoso lho dan juga pernah tambil di kabupaten laennya ....
Nah ini liyat di sini .....
Sore itu alun-alun kota Bondowoso tampak ramai sekali. Warga kota Tape ini berduyun-duyun datang ke pusat kota ini untuk menyaksikan rangkaian prosesi peringatan Hari Jadi Kota Bondowoso ke 163.
Nah ini liyat di sini .....

Sore itu alun-alun kota Bondowoso tampak ramai sekali. Warga kota Tape ini berduyun-duyun datang ke pusat kota ini untuk menyaksikan rangkaian prosesi peringatan Hari Jadi Kota Bondowoso ke 163.
Di acara
itu pula ditampilkan kesenian tradisional
Singo Ulung, yang merupakan kesenian khas dari Kabupaten Bondowoso.
sejarah tentang tari bondowoso
pengen tau sejarah tari asal kota bondowoso seperti apa?
Nah! ini dia tari singo ulung bondowoso....

Singo Ulung adalah seorang bangsawan dari Blambangan Banyuwangi yang suka mengembara. Suatu saat dalam pengembara- annya ke arah barat, secara tidak sengaja memasuki hutan yang dipenuhi tumbuhan belimbing. Kedatangan Singo Ulung ke hutan belantara menarik perhatian seorang tokoh yang hidup di wilayah hutan tersebut, yakni Jasiman. Sudah merupakan kebiasaan dalam masyarakat tradisional, seseorang yang dipandang tokoh mesti diuji dengan berbagai tantangan dan adu kesaktian.
Nah! ini dia tari singo ulung bondowoso....
Singo Ulung adalah seorang bangsawan dari Blambangan Banyuwangi yang suka mengembara. Suatu saat dalam pengembara- annya ke arah barat, secara tidak sengaja memasuki hutan yang dipenuhi tumbuhan belimbing. Kedatangan Singo Ulung ke hutan belantara menarik perhatian seorang tokoh yang hidup di wilayah hutan tersebut, yakni Jasiman. Sudah merupakan kebiasaan dalam masyarakat tradisional, seseorang yang dipandang tokoh mesti diuji dengan berbagai tantangan dan adu kesaktian.
tari bondowoso (singo ulung)
pengen belajar tari kyak gini .....
ini tari tradisional dari bondowoso lho....
ini tari tradisional dari bondowoso lho....
Langganan:
Postingan (Atom)