Jumat, 29 November 2013

warisan singo ulung jasiman

Setiap daerah mempunyai kebanggaan tentang leluhurnya, sebab leluhur biasanya dapat memberi manfaat terhadap pembentukan identitas dan kepuasan batin. Bagi generasi penerus, warisan leluhur ini akan diabadikan dan dilestarikan dalam berbagai bentuk ungkapan, di antaranya dalam wujud tari-tarian. Di desa Blimbing, Kecamatan Klabang, terdapat tari-tarian yang berdasarkan legenda, yaitu Tradisi Singo Ulung. Singo Ulung adalah sebuah gelar terhadap seseorang yang bernama asli Juk Seng.
Singo Ulung adalah seorang bangsawan dari Blambangan Banyuwangi yang suka mengembara. Suatu saat dalam pengembara- annya ke arah barat, secara tidak sengaja memasuki hutan yang dipenuhi tumbuhan belimbing. Kedatangan Singo Ulung ke hutan belantara menarik perhatian seorang tokoh yang hidup di wilayah hutan tersebut, yakni Jasiman. Sudah merupakan kebiasaan dalam masyarakat tradisional, seseorang yang dipandang tokoh mesti diuji dengan berbagai tantangan dan adu kesaktian.
Hal ini dimaksudkan apakah tokoh tersebut mampu menjaga dirinya dengan baik. Kalau sang tokoh sendiri tidak mampu menjaga dan membela dirinya sendiri, tentu juga tidak akan mampu menjaga dan membela rakyatnya. Apalagi dalam masyarakat tradisional, seseorang pemimpin akan berwibawa dan memiliki kharisma apabila memiliki berbagai kelebihan lahir dan batin.

kesaktian singo ulung jasiman

Melihat kedatangan Singo Ulung, Jasiman terpanggil untuk menjajal kesaktian Singo Ulung. Dengan bersenjata tongkat andalan- nya, Jasiman siap bertarung dengan Singo Ulung yang bersenjata keris. Tanpa basa-basi, keduanya terlibat dalam pertarungan. Kedua pendekar itu berusaha keras saling menjatuhkan lawan secepat mungkin. Tetapi karena keduanya sama-sama sakti, setelah per­tarungan berjam-jam, belum tampak ada yang kalah. Tampaknya pertarungan berjalan seimbang. Keduanya lalu berhenti. Setelah itu, saling menatap dan tersenyum. Mereka lalu sepakat untuk bersahabat. Singo Ulung pun diterima berdiam di wilayah hutan.
Beberapa saat kemudian keduanya beristirahat di bawah sebuah pohon. Singo Ulung bertanya kepada Jasiman, “Pohon apa ini?” Jasiman menjawab, “Ini adalah pohon Belimbing.” Sejak saat itu daerah hutan belantara diberi nama Belimbing. Kini bekas pohon yang bernilai sejarah ini dibangun sebuah sanggar yang setiap tahun disakralkan dengan acara istigasah.
Singo ulung0002

singo ulung jasiman adalah warisan warga blimbing

Bagi masyarakat Blimbing, memelihara warisan leluhur mengenang Singo Ulung direfleksikan dengan bentuk tarian Tradisi Singo Ulung. Tradisi ini dilakukan bersama upacara adat setiap tanggal 15 Sya’ban, yaitu kala purnama di langit, menjelang bulan Ramadan. Masyarakat Blimbing sendiri sangat antusias dalam menyambut tra­disi tahunan itu. Mereka menganggap sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyangnya yang dibanggakan itu.
Tak heran jika masyarakat dengan suka cita dan rela mengorbankan apa saja yang diminta, mulai dari berbagai jenis bumbu masakan sampai kepada uang. Masakan yang biasa disediakan adalah ayam bakar, tape bakar, tape ketan putih, daging, dan sebagian dari tubuh hewan berupa teli- nga, bibir, dan lidah. Selain itu juga segelas kopi, nasi kuning dan kemenyan. Semuanya itu diletakkan dalam wadah yang disebut dengan “ancak”.
Dalam refleksi tarian Singo Ulung, biasanya dilakukan dua orang, satu di depan untuk menggerakkan kepala Singo Ulung dan satu lagi di belakang sebagai kaki. Dengan iringan gamelan khas Blimbing, penampilan Singo Ulung sangat apresiatif dan atraktif.
Pementasannya dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu pementasan Singo Ulung dalam upacara bersih desa dan pementasan Singo Ulung sebagai tontonan untuk umum. Pementasan Singo Ulung untuk bersih desa dilakukan dengan persyaratan pementasan harus dilakukan di tempat berlangsungnya upacara. Selain itu juga, waktunya harus tepat pada tanggal 15 Syaban. Demikian juga sesa- jennya harus lengkap, berupa nasi tumpeng, nasi rasul, biddenggulu, lembur/degan, dudul, tetel jenang panca warna, dan ikan 9 macam. Untuk pementasan tontonan umum tidak perlu persyaratan khusus, seperti tempat, waktu dan macam makanan yang disajikan [::]

singoulung jasiman

Singo Ulung dan Jasiman lalu bersepakat membangun desa sebaik mungkin. Ulung sendiri diangkat sebagai Demang yang ber- kuasa tunggal di Desa Blimbing. Pengalaman dan kesaktian keduanya digunakan untuk berbagi kebaikan demi kemaslahatan Desa Blimbing. Air yang semula sulit, berkat sebilah tongkat berhasil memancarkan air, yang lalu dapat dibuat bendungan besar di daerah itu. Dengan adanya bendungan itu, dalam waktu relatif singkat Desa Blimbing menjadi subur makmur. Jasiman yang memfokuskan kerjanya sebagai ulu-ulu banyu, sudah menampakkan hasilnya. Ia berusaha mengatur air sawah secara maksimal sesuai dengan ilmu pengairan yang ia miliki.
Kesuburan dan kemakmuran membuat masyarakat Blimbing sangat percaya kepada kedua tokoh tersebut. Jasiman sebagai orang kepercayaan Singo Ulung, melaporkan suasana dan hasil yang ditanganinya secara teratur kepada Singo Ulung di tempat per- istirahatannya di sanggar. Jasiman selain ahli dalam pertanian, juga sebagai guru yang mengajari murid ilmu kanuragan.
Tidak heran semua murid Jasiman selain ahli dalam ilmu pertanian, juga ahli dalam ilmu kanuragan. Ketika mereka berada di tengah sawah, banyak murid Jasiman mengisi waktu luangnya dengan melatih ke- terampilan kanuragan dengan kegiatan yang disebut “ojung”. Keterampilan ojung adalah ilmu keterampilan yang mengasah ke- saktian berupa saling mencambuk dengan sebuah rotan yang telah diisi dengan magis.

perpaduan tari singo ulung

Liputan6.com, Bondowoso: Kesenian rakyat di Tanah Air biasanya tak hanya tampil sebagai pengungkapan rasa keindahan atau sekadar bentuk hiburan belaka. Lebih dari itu, kesenian tersebut hidup di tengah komunitas pendukungnya sebagai bagian atau pelengkap dalam sistem kehidupan sehari hari. Kesenian Singo Ulung dari Bondowoso, Jawa Timur, misalnya. Kesenian ini hidup sebagai bagian dari rasa syukur masyarakat setempat atas karunia yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa.Nama Singo Ulung diambil dari tradisi bersih desa dari Desa Blimbing, Kecamatan Kelabang, Bondowoso. Kesenian Singo Ulung adalah perpaduan dari seni tari topeng dan ojung yang biasanya sebagai tradisi untuk meminta datangnya turun hujan. Koloborasi kesenian tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan.
Munculnya tokoh kharismatik yang memiliki kesaktian ditampilkan penari topeng yang diiringi tokoh adat, permaisuri, dan pasukan berupa tiga ekor singa. Tokoh tersebut perwujudan seorang demang yang mengaktualisasikan wangsit yang diterimanya agar desa tetap mempertahankan kesejahteraan rakyat desa. Di saat inilah, tampil tarian ojung atrau dua murid satu perguruan yang beradu fisik dengan saling pukul dengan rotan. Klimaks penampilan kesenian rakyat ini sendiri terjadi ketika tiga Singo Ulung unjuk kebolehannya dengan berbagai atraksi.
Penampilan Singo Ulung memang sepintas seperti barongsai. Tapi, hal tersebut dibantah Sugeng, pimpinan dan pengemas kesenian ini. Menurut Sugeng, Jauh sebelum masuknya kesenian Cina itu ke Indonesia atau sekitar 511 tahun lampau, kesenian Singo Ulung sudah ditampilkan di Tanah Air, khususnya di Bondowoso.(ORS/Agus Ainul Yaqin)




Singo Ulung, Kesenian Barongsai dari Bondowoso

tata rias singo ulung


            Tata rias dan busana yang dipakai dalam pagelaran terdiri dari topeng singa dengan desain warna merah tua dan doreng kuning,hidung berwarna merah tua,mata berwarna biru sedikit putih,telinga berwarna merah tua dipoles dengan warna kuning,putih,dan hitam,kumis berwarna putih,bibir berwarna merah muda,gigi berwarna putih dan lidah berwarna merah muda.Sementara pada busana berwarna putih dari leher samapai perut dan ekor dengan bagian kaki depan kanan dan kiri berwarna putih,telapak kedua kaki berwarna putih,bulu kedua kai berwarna hitam.
            Nahhh guys,begitulah sedikit penjelasan tentang kesenian Singo Ulung.Ada yang penasaran pengen lihat atau mungkin penasaran pengen ikut terlibat dalam pementasan.Yuuukkkk,mariiii.
 

perbedaan tari singo ulung

Terdapat perbedaan dari pementasan singo Ulung dalam hal untuk bersih desa dengan untuk acara Festival.Perbedaan itu adalah :
a)Dalam hal bersih desa,pemain Singo Ulung dilakukan oleh keturunan langsung mbah Singo sedangkan dalam acara festival,pemain Singo Ulung dilakukan oleh para pemuda.
b)Dalam hal bersih desa,para pemain tidak membutuhkan kekuatan badan sedangkan untuk festival membutuhkan kekuatan badan
c)Dalam bersih desa,kesenian yang digunakkan hanya kendhang,jedhor,demung,gong,saron dansronen sedangkan pada acara festival,alat musik yang digunakkan adalah kempul,kendhang,kecrek,gong,suwuk,kenong,telok,bonang babok,bonang penerus,demung,dan saron.

kesenian singo ulung

            Ada yang tahu kesenian singo ulung ? Jujur saja,saya juga baru tahu tentang kesenian ini saat membuat artikel ini.Kesenian Singo Ulung adalah kesenian yang berasal dan berkembang di wilayah Kabupaten Bondowosio,Jawa Timur atau lebih tepatnya di Desa Blimbing,Klabang.Kesenian Singo Ulung mungkin juga bisa disebut sebagai Barong Sainya Indonesia.Kesenian ini juga tergolong pada kesenian berbasik reog
            Pada awalnya kesenian ini hanya digunakkan dalam upacara bersih desa,namun pada perkembangan selanjutnya,tidak hanya sebagai upacara bersh desa melainkan sebagai hiburan dan dipentaskan dalam acara festival kebudayaan.Karena berkembangnya fungsi ini,kesenian ini juga bisa disebut sebagai Ronteg Singo Ulung.Pada tahun 2003,Ronteg Singo Ulung berhasil mendapatkan HAKI dari pemerintah Indonesia.

            Asal usul dari kesenian Singo Ulung ini pun disebut-sebut sudah ada sejak 450 tahun lalu dengan pelopornya adalah mbah Singo(Leluhur atau nenek moyang dari warga Blimbing).Konon disebutkan bahwa nama asli Mbah Singo adalah Juk Seng,Karen kemampuannya,beliau dapat berubah menjadi seekor singa.Beliau sendiri sebenarnya adalah bangsawan dari Blambangan,Madura yang suka berkelana.
          

sinopsi pertunjukan singo ulung

Timbulnya seni pertunjukkan ini berangkat dari cerita rakyat yang berada di salah satu desa di Kabupaten Bondowoso. Hal tersebut menggambarkan seorang tokoh masyarakat yang sakti mandraguna bernama “Juk Seng”, beliau sebagai sosok pimpinan yang bijak dan berwibawa, maka mendapat kepercayaan dari rakyatnya untuk memegang pucuk pimpinan dan kekuasaan sebagai demang di bantu oleh kerabatnya bernama “Jasiman” beserta murid-murid dari perguruan Jasiman itu sendiri.
Dengan demikian masyarakat mengenang jasa “Juk Seng” yang sakti mandraguna dan memiliki ilmu supra natural serta ilmu magis yang luar biasa sehingga mampu bersahabat dengan hewan termasuk binatang singa yang bila diajak bertempur selalu mendapat kemenangan. Maka berawal dari cerita rakyat tersebut lahirlah seni pertunjukkan “RONTEG SINGO ULUNG”
Seni Pertunjukkan “RONTEG SINGO ULUNG” diciptakan oleh Bapak Sugeng dengan teamnya yang berasal dari Padepokan Seni Gema Buana yang berlokasi di Prajekan, Kabupaten Bondowoso. Padepokan Seni Gema Buana telah berkali kali membawakan seni pertunjukkan tersebut,dan menjuarai berbagai Festival Seni Pertunjukkan baik ditingkat Lokal, Regional bahkan Nasional. Beberapa Festival tersebut yaitu :
1. Tahun 2001 di Provinsi Jawa Timur Ikut serta dalam Festival Seni dan berhasil meraih juara 1
2. Tahun 2002 mewakili Jawa Timur dalam Festival Seni Pertunjukkan di Banjarmasin meraih Juara 1
3. Tahun 2003 berkesempatan mengikuti Festival Seni di Instora Senayan,Jakarta dan meraih Juara 1
4. Tahun 2003 pada penampilan di Nusa Dua Bali, untuk kesekian kalinya berhasil membawa nama Bondowoso untuk meraih Juara 1
5. Tahun 2004 pada Kegiatan Kemilau Nusantara yang diadakan di Bandung, dapat meraih Juara 1
setelah itu, Seni Pertunjukkan Asli Kabupaten Bondowoso berulang kali mendapatkan undangan sebagai Tamu Kehormatan dalam berbagai kegiatan baik di tingkat Lokal, Regional dan Nasional.
The art performance start from the folklore that was in one village in the regency. It portrays a powerful public figure  named “JUK Seng”, he as a wise and authoritative figure,people trust him to be the village leader. he was helped by a relative named “Jasiman” along with students  Jasiman.
Thus community  commemorate “JUK Seng” that have amazing magic  supra-natural science, also be able to make friends with animals, including  lion, They  always get the victory in every battle. So begins from that folklore, performing arts of  ”Singo RONTEG accomplished”

saat singo ulung beratraksi

saat itu ada 20  ekor  Singo Ulung yang beratraksi yang setiap singa  dimainkan oleh 2 orang personel dari berbagai kelompok kesenian Singo Wulung yang ada di Bondowoso.
Dalam atraksinya, Singo Wulung itu tampak melakukan gerakan menari dengan berputar-putar, melompat-lompat, bergulung-gulung , bersusun atau gerakan-gerakan dalam  bentuk lainnya.

ciri khas warna singo ulung

Warna pada Singo Wulung itu pun terbatas pada warna putih polos, hitam dan putih atau  kuning dan hitam saja. Sedangkan alat musiknya menggunakan gamelan sederhana berupa kendang, terompet dan sebagainya dengan menggunakan syair lagu dalam bahasa Madura.

permainan singo ulung

Para pemainnya hanya mengenakan celana training dan kaos oblong saja. Sedangkan kostum yang berbentuk   seperti  Singa-singaannya itu hanya terbuat dari rangkaian tali rafia yang pada beberapa bagiannya diurai-urai . 

perlengkapan sederhana

Sepintas , kesenian ini bentuknya seperti kesenian Barongsai. Hanya saja kostum yang dikenakan oleh pemainnya dan perlengkapannya cukup sederhana.


kesenian singo ulung

Di acara itu pula ditampilkan kesenian tradisional  Singo Ulung, yang merupakan kesenian khas dari Kabupaten Bondowoso.

 



 

penampilan di HUT bondowoso

Sore itu  alun-alun kota Bondowoso tampak ramai sekali. Warga kota Tape ini berduyun-duyun datang ke pusat kota ini untuk menyaksikan  rangkaian prosesi peringatan Hari Jadi Kota Bondowoso ke 163.

hoby wisata indonesia tari singo ulung bondowoso

Kesenian tari Singo Ulung adalah kesenian tradisional dari Bondowoso. Kesenian ini awalnya di temukan oleh seseorang bernama Singo, dari Blambangan dan memiliki istri dari desa Blimbing.

Singo dan istrinya adalah tokoh masyarakat yang turut membangun desa Blimbing. Atas tanda baktinya itu, masyarakat mengangkatnya sebagai Kepala Desa Blimbing. Dari situ pula awal terciptanya tari Singo Ulung ini berasal, karena tarian ini selalu dibawakan saat upacara Bersih Desa Blimbing.

Kesenian Singo Ulung adalah perpaduan dari seni tari topeng dan ojung yang biasanya sebagai tradisi untuk meminta datangnya turun hujan. Koloborasi kesenian tersebut dikemas dalam bentuk tari pertunjukan. Tari Singo ulung dimainkan oleh dua orang dan diiringi musik tradisional khusus, dengan menggunakan figur singo atau singa berwarna putih sebagai ikon utama kesenian ini.

ciri khusus tari singo ulung

Tari Singo Ulung merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Bondowoso. Tarian ini menampilkan singa jadi-jadian dan beberapa penari serta pemain ojung dengan iringan musik tradisional khusus. Menurut sejarah, kesenian Singo Ulung ini asal mulanya ditemukan oleh Singo. Nama Singo ini berasal dari daerah Blambangan dan mempunyai istri dari desa Blimbing (Bondowoso). Singo dan istrinya turut membangun desa Blimbing, kemudian Singo diangkat menjadi Kepala Desa Blimbing oleh masyarakat setempat. Kemudian terciptalah tarian Singo Ulung, dan biasanya ditarikan ketika upacara Bersih Desa Blimbing.



Tari Singo Ulung ini merupakan perpaduan dari seni tari ojung dan tari topeng. Tarian ini merupakan tradisi ritual yang digelar oleh masyarakat desa Blimbing karena kemarau yang panjang dan oleh masyarakat dipakai sebagai tradisi untuk meminta hujan.

Minggu, 24 November 2013

sejarah tari singo ulung

sejarah tari singo ulung dari bondowoso .....
ini sejarahnya ....
Sejarah
Tari tradisional[2] ini diciptakan oleh seorang pria bernama Singo dihormati. Singo adalah nama orang yang datang dari Blambangan. Dia berlari dari Blambangan untuk menyelamatkan diri dan tinggal di Desa Blimbing Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso. Singo Ulung dan istrinya Nyi Moena dengan Ki Jasiman, telah membantu dan bekerja sama satu sama lain untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera masyarakat di desa Blimbing. Dia peduli tentang sawah dan masyarakat lainnya yang dibutuhkan. Banyak orang bangga tentang dia. Itu sebabnya, Akhirnya dia memilih untuk menjadi kepala desa pertama dari desa Blimbing.

asal usul tari singo ulung

asal usul terjadinya tari singo ulung .....
nah ine liyat ....

Asal Usul
Suatu hari, ia memiliki ide untuk menciptakan tari tradisional umum disebut Singo Ulung yang dimainkan oleh dua orang. Tarian ini telah diiringi dengan musik khusus yang dapat membuat penonton merasa heran. Seni bersama-sama dengan seni Pojian, seni Ojung selalu menunjukkan pada upacara adat yaitu "Bersih Desa Blimbing" yang selalu diadakan setiap tahun (bulan Sya'ban / Ruwah). Di sisi lain, ini pertunjukan seni bisa dinikmati pada saat tahunan "Hari Jadi Bondowoso"[3] tepatnya pada 16 Agustus.
Disain kaos ini diinspirasi dari sebuah kebudayaan dari daerah Bondowoso. Jawa Timur yaitu Singo Ulung.
Tarian ini menampilkan singa jadi-jadian dan beberapa penari serta pemain ojung dengan iringan musik tradisional khusus. Menurut sejarah, kesenian Singo Ulung ini asal mulanya ditemukan oleh Singo. Nama Singo ini berasal dari daerah Blambangan dan mempunyai istri dari desa Blimbing (Bondowoso). Singo dan istrinya turut membangun desa Blimbing, kemudian Singo diangkat menjadi Kepala Desa Blimbing oleh masyarakat setempat. Kemudian terciptalah tarian Singo Ulung, dan biasanya ditarikan ketika upacara Bersih Desa Blimbing.
Tari Singo Ulung ini merupakan perpaduan dari seni tari ojung dan tari topeng. Tarian ini merupakan tradisi ritual yang digelar oleh masyarakat desa Blimbing karena kemarau yang panjang dan oleh masyarakat dipakai sebagai tradisi untuk meminta hujan.
Penampilan Singo Ulung memang sepintas seperti barongsai. Tapi, hal tersebut dibantah Sugeng, pimpinan dan pengemas kesenian ini. Menurut Sugeng, Jauh sebelum masuknya kesenian Cina itu ke Indonesia atau sekitar 511 tahun lampau, kesenian Singo Ulung sudah ditampilkan di Tanah Air, khususnya di Bondowoso.

Meski disini sudah terjadi perubahan yang signifikan dibanding dengan aslinya, namun kesan mendasarnya tetap dipertahankan.
Namanyapun masih diambil dari nama aslinya yaitu SIUNG yang merupakan singkatan dari Singo Ulung sendiri.
Dengan sentuhan garis-garis yang nyaman, sangat cocok dikenakan. Salain itu disain yang simpelpun memberi kesan tersendiri.
Untuk disain kali ini digambarkan seorang singo ulung bernama siung yang sedang mempromosikan makanan asal daerahnya yaitu Tape.
semoga nanti juga lahir si Siung dengan gaya yang berbeda. amin

Selain membawa sebuah kebudayaan dari daerah Bondowoso, jawa timur, pada kaos ini juga terdapat tulisan GREEN LIFE. hal ini dimaksudkan untuk sosialisasikan hidup yang hijau atau besahabat dengan lingkungan lebih dekat dan lebih dari sekedar mengatakan cinta pada alam.
Dimana tujuan utama dari hal tersebut menyebarluaskan info-info tentang go green.
oya, sebelumnya pada setiap pembelian, di dalamnya terdapat info dan tips tentang greenlife yang sangat dekat dengan kita, diharapkan hal tersebut bisa semakin tersebar.

Sabtu, 23 November 2013

penampilan tari singo ulung

tari singo ulung juga pernah tampil di hari jadi bondowoso lho dan juga pernah tambil di kabupaten laennya ....
Nah ini liyat di sini .....
 
Sore itu  alun-alun kota Bondowoso tampak ramai sekali. Warga kota Tape ini berduyun-duyun datang ke pusat kota ini untuk menyaksikan  rangkaian prosesi peringatan Hari Jadi Kota Bondowoso ke 163.

Di acara itu pula ditampilkan kesenian tradisional  Singo Ulung, yang merupakan kesenian khas dari Kabupaten Bondowoso.

sejarah tentang tari bondowoso

pengen tau sejarah tari asal kota bondowoso seperti apa?
Nah! ini dia tari singo ulung bondowoso....
Singo ulung0001
Singo Ulung adalah seorang bangsawan dari Blambangan Banyuwangi yang suka mengembara. Suatu saat dalam pengembara- annya ke arah barat, secara tidak sengaja memasuki hutan yang dipenuhi tumbuhan belimbing. Kedatangan Singo Ulung ke hutan belantara menarik perhatian seorang tokoh yang hidup di wilayah hutan tersebut, yakni Jasiman. Sudah merupakan kebiasaan dalam masyarakat tradisional, seseorang yang dipandang tokoh mesti diuji dengan berbagai tantangan dan adu kesaktian.

tari bondowoso (singo ulung)

pengen belajar tari kyak gini .....
ini tari tradisional dari bondowoso lho....
bondowoso